Skip to content

Kasir kasir Jutek TransJakarta

May 7, 2016

Saya menjumpai banyak petugas TransJakarta yang sopan, ramah dan informatif. Yang paling saya ingat adalah sewaktu saya terpaksa keluar dari Halte Busway Imigrasi Mampang Jakarta Selatan, karena tidak berhasil masuk bus setelah menunggu lama. Waktu itu seorang petugas kebersihan Halte TransJakarta memberi tahu saya bahwa hari itu bus memang sangat padat , karena ada sejumlah Bus TransJakarta yang dihentikan operasi nya, karena sudah tidak layak jalan (dipicu oleh kejadian terbakarnya sebuah Bus TransJakarta sehari sebelumnya). Yang sangat mengesankan, petugas kebersihan ini mengatakannya sambil meminta maaf. Andai saja semua karyawan dan karyawati TransJakarta seperti ini. Saya sampai menyempatkan untuk memotret petugas ini.(lihat gambar di bawah)
Namun tidak semua petugas TransJakarta sopan, ramah dan informatif. Kasir TransJakarta rata rata tidak ramah alias jutek. Sewaktu TransJakarta masih pakai karcis, membeli tiket di loket TransJakarta adalah bagian yang paling tidak saya sukai, disamping kegiatan menunggu kedatangan Bus. Di seragam para kasir TransJakarta memang ada badge 4S (Sapa, Senyum, Sopan, Sabar .) tetapi pada kenyataannya Sapa, dan Senyum, adalah sesuatu yang sangat langka pada para kasir TransJakarta ini. Kalau kita biasa mendengar sapaan/ucapan salam dan ucapan terima kasih dari kasir kasir di Supermarket atau di tempat lain, tidak usah berharap mendapatkannya dari kasir TransJakarta. Saya kira ketidakramahan ini pertanda mereka tidak “happy” dengan pekerjaannya. Apakah kemungkinan mereka digaji terlalu rendah? Atau ……sedang terkena sindrom menstruasi (hampir semua kasir ini perempuan)?
Saya termasuk yang senang sewaktu TransJakarta mulai memakai e-tiketing alias mewajibkan penumpang membayar memakai kartu. Meskipun saya lebih suka berinteraksi dengan orang dari pada dengan mesin, tetapi buat apa berinteraksi dengan kasir yang jutek, ogah ogahan, dan tidak ramah? Sejak TransJakarta memakai e-tiketing saya terbebas dari wajah wajah jutek kasir TransJakarta.
Tetapi ternyata itu hanya sementara. Isi kartu debit harus saya isi ulang kalau habis. Jadi ternyata saya belum sepenuhnya terbebas dari wajah wajah jutek dan ketidakramahan kasir TransJakarta. Terakhir, saya mengalami lagi kejutekan dan ketidakramahan kasir TransJakarta, sewaktu isi ulang kartu seminggu yang lalu , Sabtu 30/4/2016 jam 11:30 di Halte Busway Buncit Indah, Jakarta Selatan.
Meskipun saya lebih suka berinteraksi dengan orang dari pada dengan mesin, saya berharap TransJakarta segera menyediakan Vending Machine untuk isi ulang kartu, dan memutasi para kasir jutek ke bagian yang hanya berurusan dengan kertas dan benda mati, bukan bagian yang berinteraksi dengan manusia.
Tentang Kasir kasir Jutek TransJakarta, ternyata buka hanya saya yang mengalaminya. Silakan baca di link beriku ini, terutama di poin 5.
http://anandastoon.com/balada-transjakarta/hiburan/7-alasan-mengapa-tidak-ada-hantu-busway/

5 Comments leave one →
  1. May 7, 2016 6:39 am

    Hal ini dikarenakan sebagian besar petugas lapangan adalah lulusan SMA yang nyatanya belum belajar yang namanya manajemen resiko, customer behavior, dan etos kerja. Bahkan mungkin Transjakarta itu sendiri belum mengajarkan kepada mereka bahwa penumpang adalah customer yang harus diperlakukan seperti raja karena uang gaji mereka berasal dari penumpang.

    Memang tidak semuanya, namun sebagian besar iya.

    Saya aktif menegur petugas dan melaporkan mereka yang membuat penumpang tidak nyaman, bahkan saya pernah menemui langsung direktur utamanya untuk membahas masalah terkait.

    Kamu benar sekali nilai jual mereka masih kalah jauh dengan petugas di minimarket yang selalu mengucapkan salam dan berterima kasih kepada customer. Itulah alasan mengapa sebagian besar mereka takut dipecat.

    Contohya jika ditegur, mereka kadang membalas dengan, “Bayar 3500 aja ribet!”. Saya balikkan pernyataan mereka, “Justru saya kasihan dengan nilai jualmu yang masih 3500, jika kamu dikeluarkan dari sini ingin melamar kerja lagi di mana, kamu hanya lulusan SMA?”. Hingga akhirnya mereka terdiam.

    Pernyataan saya bukan merendahkan lulusan SMA, karena saya juga lulusan Madrasah Aliyah, namun sekali-kali memang harus dengan teguran seperti itu agar mereka dapat mengetahui betapa pentingnya bekerja sesuai SOP dan SPM. Katanya Transjakarta ingin jadi standar internasional?

    Sekarang PT Transjakarta memiliki layanan pengaduan khusus lewat Twitter. Mention saja apa yang membuat tidak nyaman ke @PT_Transjakarta. Insya Allah direspon.

    Terima kasih banyak ya pingbacknya. 🙂

    • May 8, 2016 7:17 am

      Terima kasih atas comment Mas Anandastoon. Saya sependapat,
      mungkin Transjakarta belum mengajarkan kepada mereka bahwa uang gaji mereka berasal dari penumpang. Padahal ini sangat penting dipahami terutama oleh karyawan yang di front liner. Saya juga harus mengakui bahwa saya kadang juga lupa bahwa gaji yang saya terima dari perusahaan, sebenarnya berasal dari para customer.
      Saya belum pernah memakai layanan pengaduan khusus lewat Twitter TransJakarta. Beberapa keluhan pernah saya sampaikan lewat telepon 021 80879449

  2. Andini permalink
    August 20, 2016 5:59 am

    Sy jg ada pengalaman yang kurang enak dengan kasir transjakarta kejadiannya hari ini tanggal 20 agustus 2016, kasir di halte jembatan merah jam 12.15 siang.saya mau isi ulang kartu flash pke uang 50rb trus dengan jutek dan tidak mau berusaha dy blng gk ada kembalian.apa sy harus kluar busway dulu buat tuker uang trus balik lg?akhirnya sy pke atm debit bca.tp yang sy gk suka dengan tampang muka yang jutek dan gk ramah sambil hentakin tangan saat ngembaliin kartu flash.sy langsung telp ke call center di 1500 102.semoga kasir2 yang jutek cepet di tindak.di kasih pelajaran.klo boleh tau seperti apa tindakan dari pihak transjakarta buat kasir yang seperti itu?thanks mohon tanggapannya

Trackbacks

  1. Tak Ada Lagi Petugas di Dalam Bus TransJakarta | agus.com

Leave a comment