Skip to content

Bangku Prioritas di bus Transjakarta

January 3, 2022

Tentu kita semua mengerti bahwa bangku prioritas (priority seats) di bus Transjakarta adalah  khusus  untuk penumpang penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil dan penumpang yang menggendong balita. Di dekat bangku prioritas di setiap bus Transjakarta juga dipasang tanda untuk mengingatkan kita mengenai hal ini, seperti pada gambar di bawah

Dua remaja berseragam sekolah yang duduk di bangku prioritas di foto di bawah ini jelas bukan termasuk kategori penyandang disabilitas,  lansia,  ibu hamil ataupun penumpang yang menggendong balita. Foto ini saya ambil tanggal 13 Desember 2021 di Transjakarta rute 7B Kampung Rambutan – Blok M. Seandainya di bus Transjakarta masih ada petugas seperti yang dahulu, mungkin petugas Transjakarta tidak akan mengijinkan dua remaja ini duduk di bangku prioritas. Tetapi sudah sejak lama tidak ada petugas di dalam bus Transjakarta,

Mungkin di antara Anda ada yang beranggapan bahwa tidak mengapa duduk di bangku prioritas kalau di bus tidak ada penumpang penyandang disabilitas,  lansia,  ibu hamil atau penumpang yang menggendong balita. Tetapi menurut yang saya dengar dari Pak Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, bangku prioritas seharusnya direserve. Jadi bangku prioritas bukan untuk diduduki oleh penumpang yang bukan termasuk kategori itu.

Berbicara di acara Psikologi dan Teologi Disabilitas di TVMU tanggal 2 Januari 2022, Prof. DR Abdul Mu’ti, M.Ed, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah mengatakan bahwa perhatian terhadap penyandang disabilitas dan lansia masih belum seperti yang diharapkan. Beliau antara lain menceritakan, awak angkutan umum yang memakai kode “cap anggur” untuk menyebut penumpang lansia; penumpang lansia yang terjatuh bukan dibantu, malah dimarahi. Beliau juga menceritakan bahwa di negara tetangga kita, Australia, fasilitas umum sudah disiapkan untuk mudah digunakan oleh penyandang disabilitas. Beliau juga memberikan contoh, bus bus di Australia lantainya dibuat sejajar dengan trotoar, sehingga penumpang yang memakai kursi roda dapat dengan mudah keluar masuk bus.

Saya jadi teringat bus bus Transjakarta yang sewaktu berhenti di halte busway kadang kadang posisi pintunya tidak pada pintu halte busway. Tidak jarang juga bus Transjakarta kurang menepi ke halte, sehingga ada jarak/celah lebar antara lantai bus dengan lantai halte. Pada situasi seperti ini, penumpang normal pun kesulitan untuk keluar masuk bus, bahkan ada resiko mengalami kecelakaan.  Bagaimana dengan penumpang penyandang disabilitas?

No comments yet

Leave a comment